Terbaru

Tautan ramah

AWS PartyRock Rilis di Indonesia, Bisa Bikin Aplikasi AI tanpa Coding

2024-08-27     HaiPress

JAKARTA,iDoPress - Amazon Web Services (AWS) memamerkan platform atau layanan kecerdasan buatan generatif (Generative AI/GenAI) terbarunya bernama PartyRock di Indonesia,Selasa (27/8/2024).

Platform GenAI yang diperkenalkan di pasar global sekitar akhir 2023 lalu ini memungkinkan pengguna membuat aplikasi atau chatbot AI custom yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka tanpa melakukan pengkodean atau coding.

Pengguna cukup memasukkan perintah sesuai kemauan mereka,dan kecerdasan buatan ini akan membuatkan aplikasi AI secara otomatis.

Head of Solutions Architects Asean AWS,Paul Chen mengatakan PartyRock ditenagai dengan model AI yang bisa mempelajari banyak data,alias Foundation Models (FMs) bikinan AWS,yaitu Amazon Bedrock.

Baca juga: AWS Rilis App Studio,AI yang Bisa Bikin Aplikasi dari Bahasa Percakapan

KOMPAS.com/Bill Clinten Head of Solutions Architects Asean AWS,Paul Chen (kedua dari kiri) dan Senior Solution Architect DNB AWS Indonesia,Purnaresa Yuliartanto (pertama dari kanan) dalam acara pengenalan AWS PartyRock di GoWork Plaza Indonesia,Jakarta Pusat,Selasa (27/8/2024).

"Dengan Amazon Bedrock di PartyRock,pengguna bisa menciptakan aplikasi AI yang didasari dari berbagai model AI populer,mulai dari Claude,Llama,dan sejenisnya," ujar Paul dalam acara pengenalan AWS PartyRock di GoWork Plaza Indonesia,Selasa (27/8/2024).

"Berkat PartyRock yang sudah ditenagai Amazon Bedrock,dalam beberapa langkah,pengguna bisa langsung membuat aplikasi AI tanpa harus memahami coding dan hal teknis lainnya," imbuh Senior Solution Architect DNB AWS Indonesia,Purnaresa Yuliartanto di kesempatan yang sama.

PartyRock bisa dijajal gratis

KOMPAS.com/Bill Clinten Aplikasi AI PartyRock buatan yang dicoba KompasTekno. Aplikasi ini dibuat menggunakan AI generatif,tanpa coding.

AWS PartyRock bisa diakses secara gratis melalui tautan https://partyrock.aws/. Di sana,pengguna bisa langsung masuk (login) menggunakan akun Google,Apple,atau Amazon sebelum mereka mulai membuat aplikasi atau chatbot AI.

Apabila sudah login,maka pengguna bisa langsung membuat aplikasi AI dengan mengeklik tombol "Generate app".

Lalu,pengguna cukup memasukkan input atau prompt untuk menggambarkan fungsi dan tujuan aplikasi AI yang hendak dibuat.

Pada uji coba KompasTekno,misalnya,kami mencoba memasukkan prompt seperti ini:

"Saya seorang pelari,dan saya ingin membuat aplikasi yang bisa menghitung berapa jumlah kalori yang terbuang ketika saya berlari dalam jarak,waktu,dan kecepatan tertentu. Selain itu,aplikasi ini juga bisa menghitung jumlah langkah yang ditempuh apabila berlari dalam jarak tertentu,serta dapat merekomendasikan zona heart rate berdasarkan umur pengguna. Terakhir,aplikasi ini juga bisa merekomendasikan latihan berdasarkan umur,heart rate,dan kemampuan pengguna yang sudah diinput."

Selanjutnya,PartyRock akan membuat aplikasi AI yang menerima beberapa prompt,seperti Jarak Lari,Waktu Lari,Umur,Berat Badan,dan lain sebagainya untuk mengecek performa dan rekomendasi latihan lari bagi pengguna.

Baca juga: Komitmen AWS pada Generative AI di Indonesia

Aplikasi AI buatan KompasTekno bisa dicoba di tautan berikut ini.

Setelah aplikasi dibuat,maka pengguna bisa menguji aplikasi AI mereka dengan memasukkan prompt di kolom yang tersedia.

Di bagian bawah kolom prompt,ada kolom respons atau output yang merupakan fungsi dan hasil akhir dari aplikasi AI tersebut.

Jika sudah dibuat,aplikasi AI PartyRock ini bisa dibagikan dan digunakan oleh orang lain. Namun,pengguna harus merilisnya dengan fitur Publish dan membagikan tautan aplikasi AI,seperti yang KompasTekno lakukan di atas,via fitur Share Link yang ada di laman aplikasi.

Terkair dukungan bahasa,Yuliartanto mengatakan prompt yang dimasukkan pengguna ketika membuat aplikasi AI di PartyRock sebenarnya harus berbahasa Inggris. Namun,pada uji coba KompasTekno,prompt AWS PartyRock ternyata juga mendukung bahasa Indonesia.

"Dukungan bahasa di prompt PartyRock ini sebenarnya tergantung dengan model AI yang dipilih. Untuk model AI Claude,bisa menerima input bahasa Indonesia,sehingga aplikasi AI yang dihasilkan juga nantinya akan berbahasa Indonesia," jelas Yuliartanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.
Kembali ke atas
© Hak Cipta 2009-2020 Masyarakat Ekonomi Indonesia      Hubungi kami   SiteMap